Sabtu, 16 Juni 2012

Bongkar pasang dari ketakjelasan menjadi dilematis

SAMPEAN



Mati aku bersamamu pada jiwa yang tenggelam
Dilaut merah kehampaan
Di alung-alung kota kehijauan
Merana dalam setiap kebisingan
Merobohkan tiang yang pernah tegak
Menuju sebuah kegelapan dalam naluri apokaliptik
Dari  sebuah bingkisan kado di senja hari
Tawa melanglang buana
Mewarnai mahameruh pada rintihan-rintihan kalbu
Satu arah dalam sebuah dilematis
Atas hentakkan-hentakkan liur dari selembar kertas
Tak ada arah tak ada bingkai
Biar roda menempuh arah dalam setiap bebatuan
Yang berarak dari noda yang ternoda
Biarkan aku satu dalam setiap pecahan
Yang tak ada satu dalam pecahan
Biarkan tangan-tangan jahil
Membersihkan pecahan-pecahan
Dari tangan-tangan jahil
Di lembah kenisataan
Yaitu
“A”
Aku memang “A”
Jenis binatang yang berjalan di muka bumi
Yang selalu mengaung dalam kediamannya
Tapi sungguh mulia banginya
Saat Menjadi budak diantara tuangnya
Yang meneriakkan anjing kau
engkau adalah labeling dari sebuah kenajisan
tapi yang berteriaklah yang paling najis
diantara kaummu
biarkan aku bersamamu “A”
dari diri yang sendiri
jika tak ada niat
untuk
“S”
Biarkan diri yang tak jelas
Untuk sendiri
Merana dalam setiap kompromistis
Untuk terkubur
Pada hal yang kongkrit
Dari keabadian firaun di “P”

0 komentar: