Senandung
Doa
Untukmu BU
Setetes
percikan air menggetarkan ketenangan air riak
Nasehat
terus terlantung dari bibirmu
Daun
berguguran di musim semi
Usiamu
yang senja, garis-garis seni yang kian indah
Pohon
kekar beri kehidupan sejuta mahluk
Engkau
tempatku berlindung dalam kehangatan pelukanmu
Selaksar
mentari di punghujung riwayatnya
Senandung
doa mengiringi hari mu Bu
Cerita
di harimu menjadi bulu merindu
Di
hariku-hariku
Senyummu
seolah terasa jelas
Di
hadapanku
Dari
sinar mentari menjemput hariku
Trima
kasih bu
Kau
telah membesarkan ku
Sekekar
tiang yang berdiri
Untuk
membusur langit.
Ironi akademik
Bergulat dengan waktu
Merongrong ketenangannya
Atas kesehajaan dalam setiap pergantian waktu
Mengingatkan sebuah ironi untuk hari ini
Bersua dengan laptop
Untuk menuai hasil tugas
Dari sang guru.
Jejak kita tempuh seperti
Menebar parfum bangkai
Dari ironi deretan angka-angka palsu
Untuk melepas dahaga masa depan
Suplemen janji ilusionis
dunia Di atas dunia yang irrasional
sambutlah dengan keserakahan
di sanalah bisa kau berdiri dengan kebahagiaan
tertawa dengan buas atas kelimpahanmu
kehebatanmu menaklukkan legal formal itu
ku ucapkan selamat buatmu
kau yang terhebat