Sujudku dan batinku terlampau jauh kau
berpisah
Akalku kelangit terbang bersama angin di
nirwana
Rasaku terlampau dalam, hingga tak berawak
Di ujung persepsi ada ketiadaan dari
realitas
Kata-kata suci melingkar di liang-liang
kehampaan
Jalan
lurus tak berujung tak mudah untuk salah arah
Jalan
pintas yang berliku masih mudah untuk ditemukan
Tapi
jalan lurus yang berujung serabut, kesesatan bersama kita Dari ketidakpastian
Itulah
agama sanjungan binatang buas untuk sandarkan perbuatannya
Mereka
memangsa atas dalil kebenaran dari kitabnya
haus
kebenaran, haus membunuh itulah pengetahuan
bekal
di dada tak lagi jadi penawar, tapi bekal di perut lebih utama
hirarkis
saling menyantap, siapa diatas dialah
Singa
bidak-bidak
menghamba kepentingan penguasa
tak
ada jalan untuk berbenah untuk menjadi Mentri
karena
semua itu adalah takdir “ Kata
Pesohor Agama”
Agamaku
kini terbang Tinggi hingga sulit ku gapai
Menatap
realitas dari dogmanya,
Hingga
kehidupan ku menjadi siksak
Sehingga
hidup tak layak untuk di sandarkan
kepada agama
Karena
agama adalah sebuah kekeliruan
0 komentar:
Posting Komentar