Sabtu, 16 Juni 2012

Ber-Tuhan tanpa Agama


Oleh: sampean
Sujudku dan batinku terlampau jauh kau berpisah
Akalku kelangit terbang bersama angin di nirwana
Rasaku terlampau dalam, hingga tak berawak
Di ujung persepsi ada ketiadaan dari realitas
Kata-kata suci melingkar di liang-liang kehampaan
Jalan lurus tak berujung tak mudah untuk salah arah
Jalan pintas yang berliku masih mudah untuk ditemukan
Tapi jalan lurus yang berujung serabut, kesesatan bersama kita Dari ketidakpastian
Itulah agama sanjungan binatang buas untuk sandarkan perbuatannya
Mereka memangsa atas dalil kebenaran dari kitabnya
haus kebenaran, haus membunuh itulah pengetahuan
bekal di dada tak lagi jadi penawar, tapi bekal di perut lebih utama
hirarkis saling menyantap,  siapa diatas dialah Singa
bidak-bidak menghamba kepentingan penguasa
tak ada jalan untuk berbenah untuk menjadi Mentri
karena semua itu adalah takdir “ Kata  Pesohor  Agama”
Agamaku kini terbang Tinggi hingga sulit ku gapai
Menatap realitas dari  dogmanya,
Hingga kehidupan ku menjadi siksak
Sehingga hidup tak layak untuk di  sandarkan kepada agama
Karena agama adalah sebuah kekeliruan

0 komentar: