SOSOK
MUHAMMAD HATTA SEBAGAI TELADAN
UNTUK
ULANG TAHUN KE-67 REPUBLIK INDONESIA
Muhammad Hatta merupakan bapak
proklamator Republik Indonesia. Beliau adalah salah seorang yang sangat berjasa
bagi bangsa ini dalam mewujudkan kemerdekaan. Sebagai pendiri bangsa Muhammad
Hatta merupakan sosok yang patut untuk menjadi teladan bagi kita semua. Dengan
menegok usia kemerdekaan Indonesia yang sudah 67 Tahun, etos perjuangan beliau
masih kita rasakan hingga hari ini.
Gagasan-gagasan beliau masih terpatri
dalam perjalanan pembangunan bangsa ini, termasuk pendirian koperasi untuk
membantu usaha-usaha mikro, gagasan beliau ini langsung menyentuh kepada
masyarakat kecil walaupun dalam pengimplementasiannya masih belum maksimal
sebab di mamfaatkan oleh oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab. Kontribusi
beliau tidak hanya sampai disini, tetapi ini merupakan salasatu sumbangsih
beliau terhadap bangsa ini. Namun yang
paling penting adalah sumbangsih beliau dalam mewujudkan kemerdekaan hal ini
tidak lepas dari etos perjuangan beliau dalam melawan para kolonial dalam
bentuk literasi, diplomasi dan peperangan.
Sebagai seorang wakil presiden yang
pertama dan memiliki ide-ide yang cemerlang dalam diri beliau tertanam jiwa
keteladanan yang patut untuk menjadi cermin bagi pemudah bangsa saat ini di
usia yang ke 67 Tahun.
Muhammad Hatta merupakan sosok yang
sangat sederhana dan bersahaja. Kehidupan beliau tidak hidup dalam
kelimpaharuan kekayaan negara dan memfaatkan kekayaan negara untuk kepentingan
pribadi. Sebagai seorang wakil presiden beliau hanya menerima gaji pensiun
sebesar Rp. 3.000, per bulan. gaji pensiun inilah untuk menghidupi keluarganya.
Namun dari gaji pensiun ini tidak cukup untuk menghidupi keluarga beliau
sehingga beliau bergantung pada pendapatannya dari penulisan artikel di
berbagai media cetak.
Namun paling mengherankan bagi kita
semua adalah beliau tak mampu membeli sepatu idamannya yang terbuat dari kulit
Bally memiliki harga cukup mahal.
Walaupun beberapa Tahun beliau menabung untuk sandal itu, tak kunjung juga cukup,
hingga akhir hayat beliau tidak bisa memiliki
sandal itu karena tabungannya tidak cukup. Hal ini memberikan kita sebuah
gambaran kesederhanaan beliau. Sebagai seorang wakil presiden untuk membeli
sandal mewah sebenarnya tidak seropot itu untuk memilikinya. Karena kebutuhan
beliau pasti di tanggung oleh negara.
Salasatu faktor tabungan beliau tidak
cukup untuk membeli sandal idamannya adalah beliau selalu memberikan uangya kepada
orang yang membutuhkan. Hal ini memberikan bukti bahwa beliau sangat dekat
dengan rakyat dan selalu memikirkan
nasib rakyatnya. Beliau adalah sosok
yang sangat bersahaja dan terbuka untuk semua kalangan. Beliau sabagai seorang
yang peduli dengan rakyat tercermin dari gagasan-gagasan beliau yang berpihak
pada rakyat kecil. Sosok beliau sangat bersahabat dengan rakyat.
Kondisi Birokrat
Indonesia
Tak terasa waktu usia bangsa ini telah
melebihi setengah abad lepas dari para kolonial atau para penjajah. Namun
kondisi bangsa manusia masih terseot-seot dalam menyusun arah dan tujuan
bangsa. Arah pembangunan yang semakin tidak jelas seperti pengangguran semakin
merajela, kemiskinan semakin meningkat dan utang bangsa ini semakin melambung
telah mencapai angka yang tidak bisa lagi di tolerir sebab telah mencapai ± Rp.
1700 rupiah. Problem kebangsaan semakin kompleks. Kebebasan yang kita rasakan
saat ini berat rasanya harus memakui bahwa kita telah bebas dari belunggu
penjajahan sebab kita masih didikte kebijakan asing.
Dengan suguhan berbagai permasalahan
yang belum juga usai. Indonesia telah di gegerkan berbagai macam kasus Korupsi.
Rentetan-rentetan kasus Korupsi melibatkan para pimpinan negara dari atas ke
bawah, melibatkan istana dengan dugaan korupsi berbagai proyek pemerintah
seperti kasus Century, di kasus hambalang, wisma Atlet, korupsi pengadaan Al
Quraan dan kasus pembangunan dan transmigrasi daerah tertinggal. Kasus ini tak
kunjung memiliki titik cerah untuk penuntasan kasus korupsi semuanya abu-abu.
Kobohongan publik terjadi dimana-mana. Masyarakat menjadi bingun bahkan respek terhadap bangsa semakin menurun
katanya tidak ada lagi yang bisa kita harapkan di kalangan pejabat karena
mereka hanya memperkaya diri.
Menengok kedalam badan legeslatif yang
berfungsi sebagai badan pengawas atau fungsi kontrol terhadap kebijakan
pemerintah. Harapan yang menjadi pupus dari sikap para anggota legeslatif
berlomba untuk memperkaya diri sendiri, para anggota DPR bersaing membuat studi
banding ke luar negeri mengatasnamakan kepentingan negara namun keluarga pun
ikut dengan biaya negara. Dalam menyusun rancangan undang-undang masih belum
memperlihatkan keberpihakan kepada rakyat. Rancangan undang-undang pun bertumpuk
di atas meja mereka namun mereka tak pernah risau dengan tumpukan itu tetapi
mereka hanya risau dengan kepentingan
partainya dalam menyambut pemilu di Tahun 2014.
Dengan kemewahan dan pemanjaan yang di berikan
oleh negara para anggota DPR masih saja belum puas dengan gaji dan tunjangan yang di
berikan kepada mereka. Di tubuh legeslatif kasus korupsi menjadi hal yang wajar
dan sangat lumrah sebab mereka menjadi selebritis. Kebohongan menjadi sarapan
yang terlontar ke media untuk mengelak dari sangkaan walaupun sudah terbukti
bersalah namun masih saja mangkir dengan kesuciannya yang telah dilakukan.
Angelina Sondak misalkan dia tidak pernah mengaku terlibat dalam kasus
hambalang namun nyatanya menjadi tersangka. Sosok putri Indonesia tak beradaya
menghadapi bukti yang di temukan oleh KPK. Keterlibatan anggota DPR semakin
merajela dari kasus pajak yang dilakukan oleh Gayus Tambunan, Nazaruddin dalam
kasus Hambalang dan wisma atlet. Namun, intinya bahwa badan legeslatif menjadi
sarang korupsi.
Pemandangan serupa yang terjadi pada
institusi hukum atas tertangkapnya hakim
tipikor yaitu Heru Kusbandono dan Hakim Kartini Juliana Magdalena Marpaung.
Kasus
ini memperparah penegakan hukum di Indonesia. Sebab, institusi hukum merupakan
ruang suci suatu bangsa telah ternodai oleh berbagai kasus penyuapan. Instutisi
kepolisian di gegerkan dengan kasus simulasi SIM yang di lakukan oleh petinggi
POLRI. Semua yang di lakukan hanya untuk memperkaya diri. Lagi-lagi harta dan uang
menjadi kuasa untuk memenuhi hasrat. Uang telah menjadi pengganti Tuhan atas
kekuasaanya sebab uang adalah segalanya.
Dengan berbagai masalah di berbagai
lembaga pemerintahan, masih ada yang belum luput dari ingatan kita curahan hati
seorang pak presiden (Susilo Bambang Yudhoyono) ketakutan yang mengahdapi
ancaman teror dan namun yang paling miris di telinga kita orang nomor satu RI ini
curhat belum mengalami kenaikan gaji. Seorang pimpinan negara menuntut untuk di
biaya negara berarti pengabdian beliau masih di pertanyakan terhadap negara.
Intergritas beliau di pertanyakan dalam membela dan mensejahterahkan rakyat.
Jika seandainya gaji presiden sangat kecil dan fasilitas yang sangat sederhana
masih adakah yang mau jadi presiden!
Jiwa kesederhanaan dan merakyat di kalangan para birokrat kita sekarang masih perlu di
pertanyakan. Apakah mereka betul-betul
mengabdi kepada negara ataukah mereka datang hanya memperkaya diri atas nama rakyat.
Spirit Muhammad Hatta
kado ulang tahun Indonesia ke-67
Dengan merefleksi kondisi bangsa ini
yang telah menggapai usia yang ke-67 ini. Para birokrat hanya merefleksikan
kemewahan dan memamfaatkan posisinya untuk mengerus kekayaan negara. Hal ini
merupakan hal yang ironis sebab mereka sangat jarang berpikir untuk bagaimana
menyalamatkan negara ini dari lubang hitam kemiskinan.
Dengan berbagai macam problem yang di
hadapi oleh bangsa saat ini. Spirit founding
father bangsa ini bisa menjadi contoh kepada birokrat-birokrat saat ini
bagaimana beliau sangat bershaja kepada rakyatnya dan selalu memikirkan nasib
bangsa ini dengan berbagai lewat dengan gagasannya. Selain itu, dengan jiwa
kesederhanaannya beliau menolak kenaikan gaji pensiun yang melebihi standar
gaji pensiun sebesar yaitu Rp. 3000 dan pada waktu itu gaji pensiun ini tidak
cukup membiayai keluarganya beliau hanya mengandalkan tulisan-tulisannya di
media cetak. Jika di bandingkan dengan para pempinan negara dan daerah saat ini
sangat berbanding terbalik yang di perlihatkan oleh beliau.
Di usia yang ke-67 bangsa ini semoga spirit Muhammad Hatta
menjadi kado bagi bangsa ini untuk menjadi teladan bagi para birokrasi kita dan
terkhusus pada generasi mudah semoga jiwa dan spirit tetap terpatri dalam jiwa
kita semua. Jaya Indonesia ku satukan energi majukan negeri, engkaulah
kebanggaanku.