Selasa, 19 September 2017

,

Aforisma1: TUAN DALAM SEBATAN GAWAI

TUAN DALAM SEBATAN GAWAI

Tuan, Janganlah kamu sibuk mengusap layar gawaimu, Aku juga butuh sentuhan tanganmu.
Tuan, Aku disni terluka dalam lipatan-lipatan janjimu yang tak utuh.
Tuan, Kunjungilah aku di katub senyumku, sebab; aku tak ada lagi di pojok kamarmu.
Tuan, pahamilah aku sedang bersusah hati, temangu di antara tarian jemarimu.

Tuan, Kamu sedang apa ?
kamu tersenyum sendiri,
pikiranmu menyusup kelayar gawaimu
hidupmu menguar ke tempat lain.
Kamu tertunduk rapuh nan angkuh
kamu tidak sedikit pilu tentangku,
Aku disini, disampingmu
menghidangkan sejumput duka, segenggam larah, setetes asam.
Tidak sedikit pun kau iba.

Lalu, Kamu bercurah air mata
menyemai sedih
di antara gambar-gambar duka yang muncul di beranda mayamu

Aku heran tuan, setelah itu,
 Tuan
 tertawa lagi, cekikan
"Hahahahahahha"
menertawai hantu-hantu yang berakrobat.

Tiba-tiba kamu berubah lagi, tuan

Gusar, mengumpat yang tak sepaham dengan dirimu.
"Setan"
"Anjing"
"laknat"
"Kafir"
"Komunis"
"Dasar takfiri"
"Penganut bumi datar, sial"
"Sumbu Pendek"
kamu punya hak atas kebenaramu.
Lalu, Anda Siapa tuan ?

Manusia.... sebatang gawai
atau
manusia..... sepotong sara
atau
Manusia.... setengah Dewa
atau
Manusia... gagal jadi malaikat

ahh... maaf "tuan"

Kesebut saja engkau "Manusia Koplak"

0 komentar: