Sabtu, 10 Januari 2015

SADIS ITU BENAR

"ampun" kata ku, kamu membuka luka d tubuhku. Kamu menyayatnya, kamu beringas, kamu penggal kepala saudara ku. Tak sedikit pun kamu ragu melakukannya. Kamu itu saudara kita, tapi kamu tidak pernah ibah dengan ku. Malah Kamu mengibahku "kafir", darah ku pun halal untuk mu. Ahh.... Kenapa agama ku begitu kejam di tangan mu, pada hal nabi ku mengajarkan kasih sayang dan pengasih. Bukan kah setiap laku dimulai dengan sifat Tuhan yang rahman dan rahim.

Ditangan mu, sadis itu benar. Kamu bangga ketika jiwa para korban melayang, aku bingun terhadap mu. sudahlah, jiwa ini pun ihklas terkoyak oleh mu. Rengguklah jiwa ku, jika itu membuat mu bahagia. Agama ku yang malang, dijadikan pembenaran setiap laku sadis.

0 komentar: