Oleh : sampean
Pelataran yang hijau menghampar menjadi
altar dari sebuah kesaksian kepada sang pencinta mengantarkan kekasih bekunya
ke relung-relung hati yang perih. Saat senja tiba menanti malam, malam terasa
indah bayanganmu terasa ada di dekatku berbicara dengan ketulusan bericara
tentang masa depan malam pun berharap untuk mengatakan kepada siang untuk
menyampaikan bait-bait kesucian dengan harapan untuk bertemu esok hari untuk
bercerita denganmu. Segudang madu yang harus tertumpah dalam gelas untuk pertemuan
kita untuk menyambut sang putri yang selalu menemani hati ini. Wajahmu telah
merias hariku untuk melampuai harimu. Hingga aku berpikir keindahan ini yang
telah membuatku mabuk oleh isi cawang
berisi rasa perih untuk mencinta, aku pun berpikir untuk mengungkapkan rasa ini
untuk mu. Tapi saat aku bertemu denganmu semuanya serasa beku, suasana menjadi
dingin hanya menatap wajahmu segenap harapan untuk bisa menemaniku dalam setiap
hariku. Tapi kau begitu pilu menceritakan tentangmu dan tentangnya, kau terlalu
mencinta masa lalumu namun kau di abaikan oleh masa lalumu namun masa lalumu
pun itu juga membutuhkanmu.
Saat pertemuan kita aku selalu ingin
menyampaikan bait-bait suci itu terhadap mu. Tapi aku menganggap diriku terlalu
rendah untuk mu aku tak pantas untukmu karena bagiku kau adalah sosok sang
putri yang terlalu suci untuk di sakiti, terlalu baik untuk di khianati. Tapi
tahu kamu kau telah memberikan aku cahaya dalam hidupku yang merasakan cinta
hingga hari ini, memberikan aku banyak pelajaran tentang itu. Itulah anugrah
yang terbesar yang pernah aku rasakan selamanya. Aku bangga telah mengenal mu dan menjadi tempat untuk berbagi. Hingga hari ini pun kau tak
pernah mendengarkan kata hati ini walau kabar angin telah menyampaikannya.
Karena aku terlalu mencintai diriku karena aku tak mampu mengungkapkan cintaku
terhadapmu. Tapi tahu kau sungguh menyakitkan mencintai seseorang yang tidak mencintaimu tetapi yang
lebih menyakitkan lagi adalah mencintai seeorang jika tidak memiliki keberanian
untuk menyatakan cintanya kepadanya.
Tak ada yang harus ku sesalkan dari yang ku rasakan dalam
diriku, karena kau telah memberikan kesegaran kepada jiwa yang telah kering,
karena ada sebuah kesucian dan ketulusan yang kau hidangkan. Namun aku telah
menyalah artikan semua... perhatian itu. Aku terlalu berharap untuk memiliki mu
tapi kau tak berharap untuk di miliki. Tapi satu yang paling berharga dalam
diriku adalah kamu selalu tersenyum yang selalu melambangkan ketulusan,
sehingga kebahagiaanmu adalah sebuah kebahagiaanku yang selalu mendekap dalam
hatiku untuk meruntuhkan egoku. Satu hal yang harus kau tau aku selalu ada
untukmu itu kata yang sering ku unkapkan
dalam sebuah pesan untukmu. Aku telah juga bersalah telah menghiraukanmu
dalam persendiaan ku berharap untuk
menjauh tetapi celakahnya aku telah menyiakan-nyiakanmu karena tanpa mampu
mempertahankan persahabatan kita. Namun jauh yang paling dalam hati ini
berharap untuk mengetahui sedikit rasa terhadapku yang telah membawaku pada
candu yang memabukkan.
Satu hal yang harus kau tahu adalah
ketakutan untuk melupakanmu karena aku takut tidak lagi menemukan dirimu dalam
diri mereka yang lain. Sebab Kesempurnaan mu lah telah menutupi kegelapan
menjadi cahaya hingga saat ini menjadi pelita
untukku yang terus memberikan inspirasi. Jadilah bintang untukku yang
selalu menenamiku walau sebatas cahaya. Walau Bisa menghilang sekejab lalu tapi
dalam angan ku, sebab aku sadar cinta tidak selamanya memiliki sebab cinta
hanya mencintai dirinya sendiri. Itulah kekuatan cinta, cinta yang mencari
dirinya sendiri untuk di cintai dan akan bertemu pada suatu masa, masa yang
bergelimang dengan kebahagiaan penuh dengan canda, tawa dan sedih pada sebuah
kebersamaan dan ikatan yang hakiki.
&&&
0 komentar:
Posting Komentar