OLEH : S A M P E A N
Jejak peristiwa yang dilalui,
mengukir makna dalam kehidupan. Cerita yang dirangkai menjadi indah, duka
menjadi kisah haru, kesunyian menjadi teduh, kerisihan menjadi kegilaan.
Hamparan peristiwa-peristiwa tersebut termaktub dalam rasa kemalasan, Malas
menjadi hantu manusia. Malas menjadi elegi kehidupan. Malas Sindrom yang paling
berbahaya, malas membunuh nalar kreativitas. Malas adalah pembunuh paling
berbahaya karena mampu membunuh kodrat dan potensi manusia yang terus menjadi. Sungguh,
Jika malas datang membuat kita terlena dengan keindahan, kesenangan dan tidak
bisa keluar dalam penjara-penjara tersebut. Malas adalah perayu yang gigih
untuk menghempaskan manusia dalam kesenangan sesaat. Kenikmatan yang didapatkan
menjadi pusaran hidup seseorang, terpana dengan hasil hingga tidak mau lagi
untuk menuai hasil.
Tengoklah di sini, di mana aku
menjadi Penulis yang malas. Penulis yang malang, hidup santai tergilas zaman.
Katanya “aku Penulis” ternyata “aku
bukan Penulis”, kenyataannya aku kurang dari itu, aku hanya penikmat tulisan
dan pembuat tulisan Hampa. Penulis mampu menggali sejuta ide dalam dirinya,
Mengarungi semua peristiwa dalam tulisannya. Menelurkan makna-makna kehidupan,
penggagas sarkastis tentang dunia, hingga dunia menjadi sisa-sisa tulisan dalam
lipatan kertas. Penulis adalah pejuang gigih menangkap makna, menyembulkan ide
lewat pena, hingga tertuang dalam bentuk narasi. Penulis orang paling konsisten
untuk melatih dirinya untuk menjadi orang yang hebat. Lihatlah para penulis
yang hebat, karya mereka berjejer di rak buku para kolektor dan toko-toko buku,
sungguh mengesangkan. Aku ingin seperti mereka, tidak menjadi mereka. Namun,
aku yang malas, aku tak melihat proses yang mereka lalui, untuk menjadi dia.
Semua itu tidak lebih dari malas.
Malas untuk menggoreskan pena, malas untuk menjadi orang yang hebat. Kemalasan ini
membungkan jiwa-jiwa yang hebat menjadi teduh. Malas Penyakit yang terhebat. Bersama
dengan malas…. Semua akan tertunda, akan berhenti, akan hilang segalanya. Berhentilah
malas bangkitkan jiwa mu, tumbuhkan imajinasi perlawanan untuk jiwa malas, mari
tundukkan mala situ untuk berkarya demi masa depan